Senin, 16 Juli 2012

DASAR FOTOGRAFI : BELAJAR PHOTO DARI NOL



Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas fotografi adalah bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.
Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk.
Shutter Speed adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya.
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya.

APERTURE
Dasar fotografi memang sepertinya banyak. Tapi kalo dikumpulkan jadi satu, keliatan garis besar fotografi itu apa aja. Karena saya sendiri masih nubie, dan belum belajar banyak, jadi saya share yang saya pertama kali pelajarin soal fotografi, yaitu Aperture.
Dalam dunia fotografi, Aperture adalah besarnya bukaan diafragma lensa. Fungsi dari aperture ini adalah mengatur besaran jumlah cahaya yang masuk kedalam sensor kamera anda.
Sistem kerja aperture ini bisa dibilang sama dengan sistem kerja pupil pada mata. Pupil akan merespon tingkat kecerahan cahaya disekitar, dan mengatur besaran cahaya yang masuk kedalam mata. Kurang lebih, begitulah fungsi si aperture tadi.
Aperture, atau saya sering sebutnya "bukaan", pada kamera biasanya digambarkan dengan angka f. Misal f/2.8, f/8 atau f/22. Nah dalam pembacaan aperture, f number ini dibaca terbalik. Jika ada yang bilang bukaan besar maka itu adalah f angka kecil. Dan jika angka besar, misal f/16 maka itu adalah bukaan kecil.


Schema Aperture

Semakin besar angka f, maka semakin kecil lubang diafragma (bukaan kecil)
Aperture juga mempengaruhi ruang tajam gambar foto yang dihasilkan. Secara teori mungkin begini :
Semakin besar bukaan = f angka kecil = Semakin tipis ruang tajam foto


Perbandingan Aperture (f) yang berbeda
Dapat dilihat dari gambar, pada gambar 1 dengan f angka kecil, maka ruang tajam hanya pada foto orangnya saja. Sedangkan jika f menggunakan angka besar (gambar 3), maka ketajaman foto mencapai latar belakang foto.
Hmm...sepertinya pengetahuan saya soal aperture cuma terbatas sampai situ aja. Kalo ada kesalahan, tolong diperbaiki yah. Kalo ada pertanyaan, silahkan bertanya. Saya bantu jawab semampu kapasitas saya.

SHUTTER SPEED
Fotografi Pemula - Setelah kemarin saya menulis tentang aperture, maka sekarang saya mencoba menulis saudara dempetnya dalam hal exposure, yaitu shutter speed. Karena saya sendiri gak pinter ngejelasin, jadi saya ambil dari beberapa sumber aja ya.
Dari belajarfotografi.com, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Secara simpel, shutter speed yang tinggi digunakan untuk membekukan gerakan yang cepat. Biasanya shutter speed tinggi ini digambarkan dengan angka 1/1000, 1/500 dan seterusnya. Hal itu menenjukan kecepatan shutter anda. Misal anda menggunakan 1/125, berarti shutter anda bekerja dengan kecepatan 1/125 detik.

Contoh foto dengan shutter speed tinggi 

Shutter speed yang rendah, biasanya digunakan ketika keadaan pencahayaan tidak mendukung. Tapi ada juga yang sengaja menggunakan shutter speed rendah untu membuat blur gerakan suatu objek. Kalau di kalangan fotografer, ini dinamakan tehnik slow speed.

Foto dengan slow shutter speed 
Namun yang patut dipahami, shutter speed bukan hal yang dapat dipergunakan tanpa memperhatikan hal lain.
Shutter speed merupakan bagian dari segitiga exposure yang saling berkaitan. 2 dari 3 hal tersebut sudah ditulis, yaitu Aperture dan Shutter Speed. Maka berikutnya akan saya coba tulis bagian yang ketiga.

ISO
Dasar Fotografi : Exposure dalam fotografi dikaitkan oleh 3 hal, yaitu Aperture -Shutter Speed dan ISO. Setelah kemarin saya mencoba menulis soal aperture danshutter speed, maka sekarang giliran ISO yang dicantumkan disini.

ISO pada kamera

Secara teoritis, ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO digambarkan dengan angka. Misal 100, 200, 400 dan seterusnya. Semakin besar ISO yang kita pakai, maka semakin sensitif pula sensor kamera terhadap cahaya.
ISO terkadang mempengaruhi kualitas foto yang kita hasilkan. Maksudnya, pemakaian ISOtinggi dikarenakan keadaan low light, kadang menghasilkan foto grainy, atau muncuk titik2 pasir.
Kalau dengan peristilahan saya sendiri, ISO adalah semut2 yang berkerja menyusun cahaya yang masuk ke sensor kamera. Semakin besar ISO, maka semakin banyak pula semut pekerja di sensor kamera.

EKSPOSURE
Eksposure (menurut pemahaman saya) adalah banyaknya cahaya yang jatuh kedalam sensor kamera/film dalam proses pengambilan foto. Dalam proses pengambilan foto, biasanya kamera disertai light meter untuk memperhitungkan eksposure yang tepat.

Contoh Light Meter

Mengapa eksposure harus tepat?

Kalo gak salah baca, setahu saya ada 3 jenis eksposure. Eksposure yang pas (perfect exposure), terlalu gelap (under exposure) atau terlalu terang (over exposure). Jika cahaya yang masuk kurang, maka foto menjadi terlalu gelap. Dan jika terlalu banyak cahaya yang masuk, maka foto akan menjadi terlalu terang atau bahkan menjadi wash out.

Tidak ada komentar: