Minggu, 11 November 2012

LOGO SMP NEGERI 3 LAWANG


made by.awang syahrial

"TRI PAKARTI BHAKTI PERTIWI"
TIGA PILAR UNTUK BERBHAKTI PADA NEGARA
(Imtaq, Pendidikan, Olahraga)

MAKNA dari LOGO
Bintang                      : Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pena menjulang          : Berjuang demi cita-cita luhur melalui Pendidikan/ menjadi manusia yang berkualitas.
Tiga Cincin                : Berprestasi di bidang Olahraga.
Buku                         : Konsisten berinovasi di bidang pendidikan.
Sayap mengembang   : Siap mengembangkan dunia pendidikan menjadi lebih baik.

Minggu, 22 Juli 2012

JANGAN BERBUKA PUASA DENGAN YANG MANIS





Bulan Ramadhan telah tiba, dan pastinya kita sering mendengar ‘Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis,’ katanya. Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan berbuka dengan kurma, kalau tidak ada dengan air putih, ini termasuk kesempurnaan kasih sayang dan semangatnya Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk kebaikan) umatnya dan dalam menasehati mereka. Allah berfirman,

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari bangsa kamu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan kebahagiaanmu), terhadap orang-orang mukmin ia amat pengasih lagi penyayang.” (QS At Taubah: 128).

Dengan memberi sesuatu yang manis (kurma) pada perut yang kosong, maka tubuh akan lebih siap menerima dan mendapatkan manfaatnya, terutama tubuh yang sehat, akan bertambah kuat dengannya. Dan bahwasanya puasa itu menghasilkan keringnya tubuh, maka air akan membasahinya, hingga sempurnalah manfaat makanan.
Dan ketahuilah, bahwa kurma itu memiliki barakah dan kekhususan -demikian pula air- memiliki efek yang positif terhadap hati dan mensucikannya, tiada yang mengetahuinya, kecuali orang-orang yang ittiba’ / mengikuti.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).
Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasadengan air. Samakah kurma dengan ‘yang manis-manis’? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate).
Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah ’sunnah Nabi’. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.
Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa ‘disunnahkan’ minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.
Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa ‘manisan kurma’ (preserved with sugar), bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Jadi, kalau mau mengikuti sunnah Rasulullah, sebisa mungkin carilah kurma segar yang tanpa ditambahkan kandungan gulanya. Caranya? Nggak tau. Metik dari pohonnya, kali?
Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?
Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu. Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.
Mari kita bicara ‘indeks glikemik’ (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.
Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.
Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya), sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.
Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah ‘ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah ‘manisan kurma’, bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.
Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.
Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.
Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti ‘buah pir’, penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah ’sunnah’, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita. Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas, maka efeknya ‘rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.’

Kamis, 19 Juli 2012

KESEHATAN JASMANI > PENGERTIAN, FUNGSI, KOMPONEN, ALAT UKUR


A.    Pengertian Kesegaran Jasmani

Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut :  Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai  kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.


Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan. Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak.


B.    Fungsi Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.

Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
a.    Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan
Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar.
b.    Golongan kedua berdasarkan keadaan
Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.
c.    Golongan ketiga berdasarkan umur
Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh ( Agus Mukholid, M.Pd, 2004 : 3).

C.    Komponen-komponen Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani terdiri dari dua bagian, yaitu :Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness)terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh.
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004 :72)

Menurut Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9), mengelompokkan Kesegaran jasmani dalam 4 komponen pokok diantaranya :
Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance)
Kekuatan (strength)
Ketahanan otot (muscular endurance)
Kelenturan (flexibility)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disarikan bahwa komponen-komponen pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani, yaitu:
Kesanggupan dan kemampuan (kapasitas) seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari.
Meningkatkan daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru dan otot.
Tanpa mengalami kelelahan yang berarti, yakni : adanya pemulihan kembali.
Masih memiliki cadangan energi
Secara umum membantu peningkatan kualitas hidup seseorang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat Kesegaran jasmani seseorang, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semakin besar pula untuk menikmati kehidupan.

D.    Cara Meningkatkan Kesegaran Jasmani
Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertentu.  Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan yang bersifat anaerobic (latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada keterampilan.  (Sadoso Sumardjuno, 1989 : 12) menyatakan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik, haruslah memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut :

a.    Intensitas latihan
Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % - 87 % dari denyut nadi maksimal . artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan haruslah sampai denyut nadi mencapai paling sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi maksimal) dan paling tinggi 152 denyut permenit (87% dari denyut nadi maksimal).

b.    Lamanya Latihan
Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit.

c.     Takaran latihan  
Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. Latihan-latihan tidak akan efisien atau kurang membuahkan hasil, kalau kurang dari takaran tersebut.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

E.    Alat Ukur Kesegaran Jasmani

Alat untuk mengukur Tingkat Kesegaran Jasmani seseorang berbeda-beda menurut jenjang sekolah, yaitu untuk Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menangah Atas /Kejuruan.

Tes Kesegaran Jasmani yang digunakan untuk anak-anak dari usia Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Tingkat Pertama dan  Sekolah Menengah Atas  antara lain :
Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 1,2 dan 3), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 30 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter.
Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 4, 5 dan 6), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 40 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter.
Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).
Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Atas, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).(Nurhasan, 2001 :149)



F.    Jenis-jenis dan takaran pelatihan olahraga untuk menigkatkan kesegaran jasmani
Adapun beberapa macam bentuk pelatihan olahraga sebagai sarana untuk pembinaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani, yaitu antara lain : jalan, joging, bersepeda, berenang dan bentuk-bentuk pelatihan fisik lain yang penting ada penekanan pada unsur aerobik. Sedangkan mengenai takarannya, sumosarjuno (1983) dalam Wiryosaputro (1988 : 230), mengemukakan bahwa agar pelatihan fisik dapat berjalan dengan aman dan efektif, maka dibutuhkan catatan yang harus memperhatikan 3 faktor yaitu :

a.    Intensitas pelatihan
Intensitas pelatihan fisik yang dianjurkan dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani sebaiknya antara 60% dan 80% dari kapasitas aerobic maksimal, atau antara 72%/87% dari denyut nadi yang dianjurkan akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan.

b.    Lamanya pelatihan
Sebaiknya pelatihan fisik yang dianjurkan adalah berlatih sampai mencapai “training zone” (sesuai dengan denyut nadi maksimal), dan berada dalam training zone selama 15-25 menit.

c.    Frekuensi latihan
Dianjurkan untuk melakukan pelatihan fisik dengan frekuensi pelatihan 3-5 kali setiap minggu yang berhubungan erat dengan intensitas dan lamanya pelatihan.
Berkaitan dengan takaran pelatihan seperti tersebut diatas Giam dan Teh (1992:17), menyatakan bahwa bagi mereka yang cukup sehat dan memiliki kebugaran yang baik, sesuai petunjuk resep FITT dapat memberikan manfaat maksimal terhadap tingkat kebugaran.

Adapun anjuran tersebut adalah sebagai berikut :
Frekuensi adalah 3-5 kali setiap minggu
Intensitas adalah kurang lebih 60-85% dari denyut nadi maksimal.
Tipe (macam pelatihan) adalah suatu macam kombinasi pelatihan aerobik dan aktifitas kalestenik (senam). Pilihan aktifitas tersebut berdasarkan selera, keadaan dan kebugaran tersedianya fasilitas yang digunakan.
Time (waktu pelatihan) adalah 15-20 menit pelatihan yang bersifat aerobik yaang dilakukan terus-menerus dan didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5-10 menit.


G.    Pengaruh latihan senam sehat ceria terhadap tingkat kesegaran jasmani

Secara umum latihan senam sehat ceria termasuk kegiatan aerobik apabila kegiatan aerobik dilakukan akan menyebabkan perubahan pada organ tubuh terutama pada daya tahan jantung peredaran darah dan pernapasan

a.    Pengaruh aerobik terhadap kerja jantung dan peredaran darah
Sehat ceria mempunyai banyak unsur kesegaran jasmani, apabila kegiatan ini dilakukan secara rutin dan terkontrol akan dapat meningkatkan kesegaran jasmani. Mengenai pengaruh latihan senam sehat ceria terhadap denyut jantung dan peredaran darah darah Cooper mengatakan : seseorang yang terlatih dengan baik dan melakukan olahraga secara teratur, dalam keadaan istirahat frekuensi denyut jantungnya = 60 denyut permenit atau kurang, sedangkan orang yang tidak terlatih, dalam keadaan istirahat frekuensi denyut janutungnya = 80 denyut permenit (Cooper 1983 : 212).

b.    Pengaruh aerobik terhadap kerja paru-paru
Paru-paru merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk menghirup udara bebas kedalamnya. Dalam buku penetahuan jasmani Wasasi mengatakan : orang yang terlatih 18-20 kali permenit. Dari uaraian diatas dijelaskan bahwa dengan melakukan senam sehat ceria secara teratur dapat memperbaiki daya tahan jantung, jantung dan pernapasan. Semakin baik peredaran darah, jantung dan pernapasan maka kesegaran jasmani semakin meningkat.


H.    Senam Indonesia Sehat Ceria
Senam indonesia sehat ceria merupakan salah satu bentuk senam yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.

Adapun gerakan senam ini berbagai dalam beberapa bagian yaitu :
1. Pemanasan yang terdiri dari 4 macam latihan,
2. Inti terdiri dari 4 macam latihan dan
3. Pendinginan terdiri dari 4 macam latihan (Asosiasi Kebugaran Indonesia, 2004 : 1)

Selasa, 17 Juli 2012

Belajar 'Bermain' Kamera DSLR Gratis Dengan Simulasi Online






Kamera DSLR relatif berkaitan dengan harganya yang mahal, eksklusif dan hal pendukung lainnya yang menjadi alasan 'calon' pemain kamera secara perlahan mundur dan membatalkan niatnya membeli DSLR. Padahal sangat disayangkan, belajar mengenal fitur kamera DSLR tidak mesti harus membelinya terlebih dahulu. Ada banyak cara untuk dapat belajar kamera DSLR, antara lain adalah dengan menggunakan simulasi kamera DSLR.

Simulasi kamera DSLR yang dapat anda coba secara online ini terbilang cukup lengkap. Anda akan mengetahui hubungan antara ISO, Aperture, Shutter dan Focal Length dalam pengambilan sebuah foto. Memang foto yang ditawarkan dalam simulasi ini monoton, tapi setidaknya sudah sangat bermanfaat untuk pengenalan anda terhadap pengendalian camera DSLR.


Cara penggunaannya :

Buka website camerasim.com. Setelah terbuka gambar seperti diatas, maka lakukan setingan yang kamu inginkan. Klik 'snap', maka akan terlihat hasil foto jika kamu menggunakan DSLR dengan settingan yang sudah kamu buat.

Senin, 16 Juli 2012

DASAR FOTOGRAFI : BELAJAR PHOTO DARI NOL



Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas fotografi adalah bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.
Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk.
Shutter Speed adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya.
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya.

APERTURE
Dasar fotografi memang sepertinya banyak. Tapi kalo dikumpulkan jadi satu, keliatan garis besar fotografi itu apa aja. Karena saya sendiri masih nubie, dan belum belajar banyak, jadi saya share yang saya pertama kali pelajarin soal fotografi, yaitu Aperture.
Dalam dunia fotografi, Aperture adalah besarnya bukaan diafragma lensa. Fungsi dari aperture ini adalah mengatur besaran jumlah cahaya yang masuk kedalam sensor kamera anda.
Sistem kerja aperture ini bisa dibilang sama dengan sistem kerja pupil pada mata. Pupil akan merespon tingkat kecerahan cahaya disekitar, dan mengatur besaran cahaya yang masuk kedalam mata. Kurang lebih, begitulah fungsi si aperture tadi.
Aperture, atau saya sering sebutnya "bukaan", pada kamera biasanya digambarkan dengan angka f. Misal f/2.8, f/8 atau f/22. Nah dalam pembacaan aperture, f number ini dibaca terbalik. Jika ada yang bilang bukaan besar maka itu adalah f angka kecil. Dan jika angka besar, misal f/16 maka itu adalah bukaan kecil.


Schema Aperture

Semakin besar angka f, maka semakin kecil lubang diafragma (bukaan kecil)
Aperture juga mempengaruhi ruang tajam gambar foto yang dihasilkan. Secara teori mungkin begini :
Semakin besar bukaan = f angka kecil = Semakin tipis ruang tajam foto


Perbandingan Aperture (f) yang berbeda
Dapat dilihat dari gambar, pada gambar 1 dengan f angka kecil, maka ruang tajam hanya pada foto orangnya saja. Sedangkan jika f menggunakan angka besar (gambar 3), maka ketajaman foto mencapai latar belakang foto.
Hmm...sepertinya pengetahuan saya soal aperture cuma terbatas sampai situ aja. Kalo ada kesalahan, tolong diperbaiki yah. Kalo ada pertanyaan, silahkan bertanya. Saya bantu jawab semampu kapasitas saya.

SHUTTER SPEED
Fotografi Pemula - Setelah kemarin saya menulis tentang aperture, maka sekarang saya mencoba menulis saudara dempetnya dalam hal exposure, yaitu shutter speed. Karena saya sendiri gak pinter ngejelasin, jadi saya ambil dari beberapa sumber aja ya.
Dari belajarfotografi.com, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Secara simpel, shutter speed yang tinggi digunakan untuk membekukan gerakan yang cepat. Biasanya shutter speed tinggi ini digambarkan dengan angka 1/1000, 1/500 dan seterusnya. Hal itu menenjukan kecepatan shutter anda. Misal anda menggunakan 1/125, berarti shutter anda bekerja dengan kecepatan 1/125 detik.

Contoh foto dengan shutter speed tinggi 

Shutter speed yang rendah, biasanya digunakan ketika keadaan pencahayaan tidak mendukung. Tapi ada juga yang sengaja menggunakan shutter speed rendah untu membuat blur gerakan suatu objek. Kalau di kalangan fotografer, ini dinamakan tehnik slow speed.

Foto dengan slow shutter speed 
Namun yang patut dipahami, shutter speed bukan hal yang dapat dipergunakan tanpa memperhatikan hal lain.
Shutter speed merupakan bagian dari segitiga exposure yang saling berkaitan. 2 dari 3 hal tersebut sudah ditulis, yaitu Aperture dan Shutter Speed. Maka berikutnya akan saya coba tulis bagian yang ketiga.

ISO
Dasar Fotografi : Exposure dalam fotografi dikaitkan oleh 3 hal, yaitu Aperture -Shutter Speed dan ISO. Setelah kemarin saya mencoba menulis soal aperture danshutter speed, maka sekarang giliran ISO yang dicantumkan disini.

ISO pada kamera

Secara teoritis, ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO digambarkan dengan angka. Misal 100, 200, 400 dan seterusnya. Semakin besar ISO yang kita pakai, maka semakin sensitif pula sensor kamera terhadap cahaya.
ISO terkadang mempengaruhi kualitas foto yang kita hasilkan. Maksudnya, pemakaian ISOtinggi dikarenakan keadaan low light, kadang menghasilkan foto grainy, atau muncuk titik2 pasir.
Kalau dengan peristilahan saya sendiri, ISO adalah semut2 yang berkerja menyusun cahaya yang masuk ke sensor kamera. Semakin besar ISO, maka semakin banyak pula semut pekerja di sensor kamera.

EKSPOSURE
Eksposure (menurut pemahaman saya) adalah banyaknya cahaya yang jatuh kedalam sensor kamera/film dalam proses pengambilan foto. Dalam proses pengambilan foto, biasanya kamera disertai light meter untuk memperhitungkan eksposure yang tepat.

Contoh Light Meter

Mengapa eksposure harus tepat?

Kalo gak salah baca, setahu saya ada 3 jenis eksposure. Eksposure yang pas (perfect exposure), terlalu gelap (under exposure) atau terlalu terang (over exposure). Jika cahaya yang masuk kurang, maka foto menjadi terlalu gelap. Dan jika terlalu banyak cahaya yang masuk, maka foto akan menjadi terlalu terang atau bahkan menjadi wash out.

PERHITUNGAN DENYUT NADI



DENYUT
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.

Secara umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolah raga adalah 80% x (220-usia) untuk kebutuhan fitness.Lebih akurat, Sally Edward memberikan rumusan perhitungan denyut nadi maksimum 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound))+4 untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound)). Catatan: 1 kg = 2,2 pound.
Dalam olahraga, diberikan 3 (tiga) tingkatan kebutuhanYaitu :
Untuk sehat: 50-70% denyut nadi maksimum
Untuk kebugaran (fitness): 70-80% denyut nadi maksimum
Untuk atlit (performance): 80-100% denyut nadi maksimum.

Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit, sedang denyut jantung lambat kurang dari 60 kali per menit dan yang cepat lebih dari 100 kali per menit.

NADI
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:

1. Bayi baru lahir             : 140 kali per menit
2. Di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
3. Umur 1 - 6 bulan          :130 kali per menit
4. Umur 6 - 12 bulan         : 115 kali per menit
5. Umur 1 - 2 tahun          : 110 kali per menit
6. Umur 2 - 6 tahun          :105 kali per menit
7. Umur 6 - 10 tahun         : 95 kali per menit
8. Umur 10 - 14 tahun        : 85 kali per menit
9. Umur 14 - 18 tahun        : 82 kali per menit
10. Umur di atas 18 tahun  : 60 - 100 kali per menit
11. Usia Lanjut                  : 60 -70 kali per menit

Mengetahui denyut nadi merupakan dasar untuk melakukan latihan fisik yang benar dan terukur. "Dari denyut nadi, dapat diketahui intensitas atau seberapa keras seseorang melakukan latihan. Atau seberapa keras jantungnya bekerja."secara umum, yang perlu Anda perhatikan dalam olahraga adalah frekuensi dan intensitas. Frekuensi adalah berapa kali seminggu seseorang melakukan olahraga. Sedangkan intensitas dilihat dari denyut nadi.

Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur denyut nadi. Salah satu metode yang di-anggap efektif untuk menentukan denyut nadi adalah Formula Karvonen. Menurut metode ini, denyut nadi dapat diukur melalui pembuluh arteri radialis yang ada di pergelangan tangan atau pembuluh arteri carotis yang ada di leher. Tetapi, yang umum digunakan adalah melalui pergelangan tangan.

Pertama-tama yang perlu Anda ketahui adalah denyut nadi normal Anda. Hasilnya dapat diperoleh dengan menghitung denyut nadi saat bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas apapun. Hasil ini juga sering disebut denyut nadi istirahat (resting heart rate). Agar diperoleh hasil yang akurat, Sebaiknya pengukuran dilakukan tiga hari berturut-turut. Kemudian, ambil rata-ratanya.

"Kalau denyutnya di atas 100, berarti ada sesuatu yang tidak beres. Mungkin Anda sedang demam, sakit tenggorokan, akan haid, atau ada masalah lain." Sebelum berolahraga, Anda Sebaiknya juga mengukur denyut nadi. Bila di atas 100, Sebaiknya Anda tidak berolahraga dulu. Kemudian, di tengah latihan inti, diukur lagi. Kalau melebihi zone latihan (li-hat boks), Sebaiknya Anda mengurangi intensitas latihan. Misalnya, mengurangi kecepatan lari. "Sedangkan bila denyutnya di bawah zone latihan, berarti latihan yang Anda lakukan sia-sia. Anda cuma dapat capeknya." Namun, pengukuran saat latihan ini hanya dapat dilakukan pada olahraga

CARA MENGHITUNG

Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah Anda mulai menghitung.

Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
ANGKA-ANGKA
Denyut nadi normal : 60 - 100/menit
Denyut nadi maksimal : 220
Umur Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% - 85% dari denyut nadi maksimal

Cara menghitung denyut nadi seseorang adalah dengan cara letakkan jari pada pergelangan tangan (jangan menggunakan ibu jari), atau dapat juga meraba daerah leher disamping tenggorokan, atau dapat juga dengan secara langsung menempelkan telinga pada dada orang yang akan diperiksa untuk mendengar detak jantungnya.

Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60 – 80 permenit untuk orang dewasa, 80 – 100 permenit untuk anak-anak, dan 100 – 140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita sakit panas.

Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung

Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:
Untuk mengetahui kerja jantung
Untuk menentukan diagnosa
Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang

Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
- Ateri radalis : Pada pergelangan tangan
- Arteri temporalis : Pada tulang pelipis
- Arteri caratis : Pada leher
- Arteri femoralis : Pada lipatan paha
- Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki
- Arteri politela : pada lipatan lutut
- Arteri bracialis : Pada lipatan siku
- Ictus cordis : Pada dinding iga, 5 – 7

DENYUT JANTUNG
Jantung merupakan salah satu organ tubuh kita yang “tidak bisa” kita kendalikan, berdetak sejak sebelum kita lahir. Seringkali merupakan cerminan suasana hati, lebih cepat saat cemas, atau saat sangat bahagia. Denyut jantung juga merupakan gambaran kebugaran kita. Saat kita bergerak, otot yang bekerja memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari makanan. Udara yang dihirup oleh paru, dihantarkan darah menuju jantung, kemudian oleh jantung dipompakan keseluruh tubuh, terutama pada otot yang bekerja.Otot, terutama anggota gerak tubuh, bisa kita kendalikan. Makin banyak otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan oksigen, makin besar kekerapan denyut jantungkita perlukan. Jadi, secara tak langsung kita dapat mengendalikan denyut jantung. Sisi baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran, denyut nadi bisa menjadi panduan dosis olahraga.

Bagaimana menghitung denyut jantung?Tak perlu stetoskop untuk mengukur denyut jantung, cukup kita hitung denyut nadi pada pergelangan tangan atau arteri di leher, menggunakan jari tangan, dibantu detikan pada arloji kita.Menghitung nadi pergelangan tangan dilakukan dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada sisi luar tangan, arah terletak ibu jari. Cari urat pergelangan tangan, kemudian geser sedikit ke arah luar (seperti foto ilustrasi). Tekan ringan, karena bila terlalu kuat akan menghentikan aliran darah, sehingga denyut tak teraba.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT JANTUNG:
Jenis kelamin,
Jenis aktifitas
Usia
Berat badan
Keadaan emosi atau psikis

Banyak hal yang kita ketahui, kita dapat Perhitungan Denyut Nadi, Jantung lanjutkan dengan menghitung Perhitungan Denyut Nadi, Jantung, Apakah anda sudah menghitungnya ?

Jumat, 29 Juni 2012

PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA dan KESEHATAN (seharusnya) DI SEKOLAH

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (dikjasor), guru harus dapat membelajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis semata, tetapi tujuan yang ingin dicapai bukan hanya perkembangan aspek jasmani tetapi juga aspek spiritual, emosional, mental, intelektual, dan sosial. Hal inilah yang membedakan dikjasor dengan pelajaran lain.
Dengan alokasi waktu 2 jam per minggu @ 40 menit pada jenjang SMP, diharapkan siswa akan merasa senang dan menjadikannya unforgetable experience. Bukan malah sebaliknya, dikjasor sebagai pelajaran “momok” bagi siswa dalam kelas yang heterogen (dalam kapasitas gender), apalagi sampai menimbulkan trauma dalam mengikuti pembelajaran. Melalui dikjasor diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Bola voli merupakan salah satu yang terdapat pada kompetensi dasar (KD) permainan dan olahraga bola besar beregu, pada kenyataannya banyak siswa kelas VII belum bisa menguasai teknik bermain bola voli dengan baik. Salah satunya adalah teknik passing bawah. Dari pengalaman dilapangan, hampir 90% siswa kelas VII tidak menguasai dengan baik dikarenakan metode pembelajaran yang diberikan pada jenjang sbelumnya kurang menarik dan cenderung trauma karena dibayangi rasa takut, sakit saat melakukan pasing bawah dengan bola.
Wuest dan Bucher (1995), memberikan acuan strategi membelajarkan pendidikan jasmani sebagai berikut:
“ …..mengusahakan agar pendidikan jasmani merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, diterima sebagai bagian yang terpadu dari pendidikan, dan secara umum memberi sumbangan terhadap perkembangan siswa, remaja, dan pemuda dalam mewujudkan tujuan pendidikan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, strategi yang harus dilakukan oleh guru dikjasor dalam membelajarkan seyogyanya bertautan dengan tiga kata kunci yaitu : 1. Menyenangkan, 2. Diterima sebagai bagian yang terpadu dari pendidikan, dan 3. Memberi sumbangan terhadap terwujudnya tujuan pendidikan.
Maka guru dikjasor harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran.
Sesuai dengan karakteristik siswa SMP, usia 12 – 16 tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Oleh karena itu sebelum proses pembelajaran berlangsung, sudah barang tentu seorang guru terlebih dahulu harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini adalah langkah penting dalam belajar. Tanpa persiapan, pembelajaran akan lambat dan bahkan bisa terhenti sama sekali. Namun, karena terlalu bernafsu untuk “menyelesaikan materi”, guru sering kali mengabaikan tahap persiapan ini sehingga mengganggu proses pembelajaran yang baik.
Persiapan pembelajaran itu seperti mempersiapkan tanah untuk ditanami benih. Jika kita melakukannya dengan benar, niscaya kita akan menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan yang sehat. Pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran di lapangan, yang perlu ditumbuhkan adalah adanya interaksi antar personal (siswa – guru, siswa – siswa) sehingga proses pembelajaran tidak hanya berlangsung pada seorang individual, tetapi juga pada sekelompok siswa melalui dinamika kelompok.
Begitu juga dengan yang ada dan terjadi saat ini, guru dalam melakukan evaluasinya cenderung hanya menilai hasilnya saja, misalnya berapa jauh siswa dapat melompat, berapa detik siswa berhasil memasuki garis finish dalam lari 100m dan sebagainya, yang semuanya itu cenderung mengukur hasil belajar siswa. Guru disamping menilai hasil, hendaknya juga menilai proses yang terjadi selama siswa mengikuti pembelajaran dan juga interaksi sosialnya yaitu hubungan antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa, yang cenderung mengukur proses pembelajaran individu yang terlibat (perilaku siswa), yang cenderung bersifat manusiawi. Oleh karena itu, sudah semestinya evaluasi terhadap proses dan hasil dilakukan secara simultan dan hendaknya juga melibatkan siswa. Disamping itu, fenomena yang sering terjadi pada pembelajaran dikjasor selama ini adalah, anak sering dianggap sebagai “orang dewasa kecil” yang mampu melakukan kegiatan layaknya orang dewasa. Guru mengajarkan olahraga baku kepada anak yang notabene belum mampu melakukan aktifitas sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa. Jadi dapat diramalkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas pembelajaran tergolong rendah (Mutohir,2000).

Senin, 18 Juni 2012

SERTIFIKASI GURU (akhirnya hanya jadi) SEBUAH FENOMENA


Ada rasa geli saat gencar-gencarnya sertifikasi guru, mulai dari tahap persiapan portofolio sampai dengan pembuatan media, semua dikerjakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya (sangat jauh dari Proklamasi).
Waktu yang dipersiapkan seolah membuat teman-teman guru bekerja keras, memutar otak, banting tulang, pokok apalah namanya untuk membuat suatu “karya” yang akan dipersembahkan sebagai bahan portofolio. Sampai-sampai ada yang “sementara” mengabaikan anak & istri demi tuntasnya sebuah “tumpukan berkas” berisi dokumen “dadakan”....
Guru yang biasanya mengajar dengan biasa-biasa saja, mulai agak tidak biasa. Guru yang biasanya sudah mengajar tidak biasa, menjadi luarrrrrrrrrr biasa.......
Alhasil, penilaian portofoliopun dilaksanakan, ada yang lulus PF (PortoFolio), ada juga yang harus melalui diklat PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) dengan hasil akhir lulus. Yang tidak saya mengerti dan menjadi pertanyaan tanpa jawaban sampai sekarang adalah, “apa sih beda lulus PF dan lulus PLPG ?”.
Karena tampaknya tidak ada bedanya, yang membedakan hanya ketika lulus PF tanpa ada DIKLAT, tetapi yang harus PLPG negara “harus” mengeluarkan sejumlah dana (APBN) yang tidak sedikit untuk pelaksanaan pelatihan tersebut.
Bayangkan, selama 9 hari harus di inapkan di hotel yang lumayan bagus dengan fasilitas makan, belum lagi ditambah dengan honor para fasilitator yang tidak murah.
Ya sudahlah...itu urusan negara, mestinya juga sudah di anggarkan.
Tetapi yang menjadi masalah bukan hal diatas, tetapi bagaimana konsekuensi dan konsistensi para guru dengan adanya Sertifikasi Guru.
Karena Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu.
Sementara itu, pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.
Tujuan utama diterapkannya program sertifikasi guru, termasuk terhadap guru pendidikan jasmani, adalah meningkatkan kualitas guru sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat. Faktor guru diyakini memegang peran yang sangat strategis dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang berkualitas berpengaruh besar terhadap efektivitas pembelajaran (Suherman, 2007; Rink,2002) dan pada gilirannya mempengaruhi prestasi anak didik (Siedentop & Tannehill, dalam Maksum;2008).
Melihat hal tersebut diatas, menjadi sangat-sangat miris dengan keberadaan para guru.....
Semoga ini menjadi satu titik tolak perubahan guru di indonesia.
Ada yang menyatakan bahwa guru jaman sekarang sudah tidak seperti guru jaman dulu, guru jaman dulu disegani muridnya, dihormati muridnya.
Sampai-sampai ada yang apabila gurunya datang, muridnya berebut untuk membawakan tas yang dibawa oleh guru (seperti para kyai yang disegani oleh para santrinya). Hal ini disebabkan karena guru jaman dulu lebih banyak tirakat demi kemajuan muridnya, dengan selalu bangun malam untuk berdoa pada Yang Maha Kuasa agar murid-muridnya diberikan kemudahan, kesuksesan dalam menuntut ilmu. Tetapi yang masih dilakukan oleh guru jaman sekarang sangat beda, yang menyamakan hanya bangun malam tetapi tidak untuk berdoa melainkan hanya untuk buang air kecil dan setelahnya kembali tidur...... Masya Allah......

Kamis, 14 Juni 2012

CARA MENGHILANGKAN PIKIRAN NEGATIF

Hal yang paling mengganggu dan memberi dampak negatif dalam kehidupan kita sebenarnya berasal dari pandangan buruk terhadap diri anda sendiri. Kadang kita terlalu keras menghukum dan merendahkan diri kita sendiri atas kejadian-kejadian buruk yang menimpa diri kita atau pun orang lain.

Berikut ada beberapa Tips menghilangkan sifat negatif tersebut :
1.HIDUP DI SAAT INI.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.
2.KATAKAN HAL POSITIF PADA DIRI SENDIRI
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
3.PERCAYA PADA KEKUATAN PIKIRAN POSITIF
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.
4.JANGAN BERDIAM DIRI.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.
5.FOKUS PADA HAL-HAL POSITIF.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.
6.BERGERAKLAH
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.
7.HADAPI RASA TAKUTMU
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.
8.COBA HAL-HAL BARU
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan "ya" pada kehidupan Anda, membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.
9.UBAH CARA PANDANG
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.