Minggu, 15 November 2015

PEMBELAJARAN SAINTIFIK (mengaMATI, menaNYA, mengumPULkan informaSI, mengASOSI, mengOMunikasikan

Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah urutan pengalaman-pengalaman belajar yang secara nyata tertulis di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 81a tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah tahapan-tahapan pembelajaran kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik yang merupakan pembelajaran berpusat pada siswa.
mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan
Menurut beberapa dokumen kurikulum 2013 dan dokumen sosialisasi kurikulum 2013 yang lain juga dinyatakan bahwa mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan merupakan pengalaman belajar yang seharusnya dilalui oleh siswa dalam proses belajarnya. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikanadalah terjemahan dari proses pembelajaran berpusat pada siswa yang menjadi salah satu jargon kurikulum 2013. Mumpung ingat … pembelajaran berpusat pada siswa dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan  memerlukan rancangan pengelolaan kelas. Hal ini perlu saya ingatkan sebab kurikulum 2013 itu menggunakan pendekatan berpusat pada siswa  sedangkan kurikulum kita sebelumnya, kurikulum 2006 – KTSP, menggunakan pendekatan berpusat pada guru. Dalam hal ini terjadi perubahan yang sangat siginifikan. Kurikulum 2013 mendorong dan mengutamakan aktivitas siswa  untuk membangun pemahaman pengetahuan, keterampilan dan sikap spiritual dan sosial dalam diri siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Jadi siswa harus banyak aktivitas, banyak gerak, banyak interaksi, banyak berdiskusi, banyak kerja kelompok, banyak menggali ilmu, banyak mengamati, banyak menanya, banyak mengumpulkan informasi, banyak mengasosiasi, banyak berkomunikasi. Semua ini … akan meningkatkan dinamika dalam kelas tersebut … Bagaimana kita .. sebagai guru bisa menjaga kelas kita tetap kondusif untuk belajar dengan kegiatan yang seperti itu ..? … jawabannya ya di … pengelolaan kelas.

Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan harus dirancang dengan cermat, di dalam RPP dan didampingi dengan rencana pengelolaan kelas. Namun demikian mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan dapat diinterpretasikan dengan logika sederhana seperti apa yang kita baca. KATA KUNCI pada proses pembelajaran dengan urutan atau tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah SEMUANYA DILAKUKAN OLEH SISWA BUKAN OLEH GURU.
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan semuanya dilakukan oleh siswa. Kita sebagai guru lebih banyak membimbing, memfasilitasi, mengarahkan agar aktifitas siswa bermakna bagi mereka terarah mencapai tujuan pembelajaran. Apa yang harus dilakukan siswa pada masing-masing tahapan pembelajaran mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan atau yang menggunakan pendekatan saintifik ini? Mari kita diskusikan satu persatu …

MENGAMATI (OBSERVING)
Mengamati adalah tahap awal dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengamati melatih siswa dalam hal kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca yang diformulasikan pada skenario proses pembelajaran. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan  memerlukan bimbingan dan arahan guru. Banyak siswa tidak paham apa yang harus dilakukan selama proses mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan. Jika kita berikan waktu untuk melakukan semua tahapan itu tanpa bimbingan dan arahan bisa dipastikan mereka mungkin belajar tetapi tidak mencapai tujuan pembelajaran. Di titik inilah peran kita sebagai guru menentukan ….. skenario yang kita siapkan sangat penting dan menentukan efektifitas proses pembelajaran ini. Karena itu, sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, guru harus mengkaji silabusdengan cermat sehingga menemukan fakta, prinsip, konsep, proses ataupun prosedur yang nantinya bisa dijadikan obyek pengamatan.

Pada kegiatan mengamati ini, siswa difasilitasi dan dibimbing untuk melihat,menyimak, mendengar, dan membaca dari berbagai sumber belajar untuk menemukan sendiri fakta, konsep, prinsip, proses atau prosedur tentang dan atau konten yang terkait dengan hal yang sedang dipelajari.
Contoh mengamati
1. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku siswa (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip mengamati proses, mengamati prosedur di dalam buku siswa)
2. Siswa difasilitasi mendengarkan pembacaan puisi atau narasi dari radio (mengamati fakta pada puisi, mengamati konsep tentang puisi, mengamati prinsip sebuah puisi, mengamati proses, mengamati prosedur pada pembacaan puisi atau narasi dari peralatan audio visual)
3. Siswa difasilitasi melihat tayangan video perakitan komputer (mengamati fakta pada perakitan komputer, konsep perakitan komputer , prinsip perakitan komputer , proses perakitan komputer, prosedur perakitan komputer pada suatu tayangan video tentang perakitan komputer)
4.  Siswa difasilitasi melihat demonstrasi perbaikan sepeda motor (mengamati fakta pada perbaikan sepeda motor, konsep perbaikan sepeda motor, prinsip perbaikan sepeda motor, proses perbaikan sepeda motor, prosedur perbaikan sepeda motor pada suatu demonstrasi perbaikan sepeda motor)

Hasil Kegiatan Mengamati
1.             Perhatian siswa pada saat melakukan langkah mengamati tersebut.
2.             Bentuk catatan yang dibuat pada waktu melakukan langkah mengamati.
3.             Kesabaran siswa yang terbentuk selama melakukan langkah mengamati.
4.             Jangka waktu yang digunakan siswa melakukan langkah mengamati.

Dari contoh-contoh kegiatan mengamati tersebut tampak bahwa banyak hal bisa dilakukan siswa yang diskenariokan oleh guru di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa. Apa saja yang harus di amati dan dibuat catatan oleh siswa harus diidentifikasi oleh guru melalui langkah mengkaji silabus. Tahap mengkaji silabus inilah menjadi titik masuk atau kunci awal merancang pendekatan saintifik khususnya tahapan mengamati.

MENANYA (QUESTIONING)
Menanya adalah tahap kedua dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Menanya melatih siswa mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Menanya adalah salah satu kompetensi yang diperlukan siswa untuk hidup di era cerdas abad 21.
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Siswa harus dilatih agar bisa menanya hal-hal yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Pada kegiatan menanya ini, siswa dibimbing dan difasilitasi untuk bisa mengajukan pertanyaan atau menemukan hal-hal yang perlu dipertanyakan, perlu diperjelas dan dibimbing agar mempunyai kemampuan mencari dan menemukan penjelasan tambahan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tentang dan atau konten yang terkait dengan hal yang sedang dipelajari. 
Menanya yang harus dilakukan siswa dapat berbentuk (1) membuat pertanyaan yang relefan dengan materi pembelajaran (2) mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat kepada guru, teman dalam kelompok atau sumber belajar lainnya. (3) melakukan tanya jawab (4) melakukan diskusi tentang informasi yang relefan dengan topik pembelajaran yang belum diketahui (5) menanyakan informasi tambahan yang ingin diketahui atau (6) menanyakan informasi yang sudah diketahui sebagai klarifikasi.

Contoh menanya
1. Siswa menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat dari proses mengamati
2. Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-hasil kegiatan mengamati
3. Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah mengamati obyek
4. Siswa mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati.
5. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan guru.
6. Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan siswa lainnya.
7. Siswa berdiskusi sesuai topik secara berkelompok.
8. Siswa mengakses internet mencari penjelasan lebih lengkap sesuai topik

Hasil Kegiatan menanya antara lain:
1. Jenis-jenis pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
2. Jumlah pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
3. Kualitas pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
4. Daftar pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, prinsip, proses, hipotesis dan jawaban

MENGUMPULKAN INFORMASI/ MENCOBA (EXPERIMENTING)
Mengumpulkan informasi adalah tahap ketiga dari tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengumpulkan informasi melatih siswa mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Contoh mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting)
1.  Siswa melakukan eksperimen
2.  Siswa membaca sumber lain selain buku teks
3.  Siswa mengamati objek/kejadian/ aktivitas
4.  Siswa mewawancarai nara sumber
5.  Siswa mengakses internet
6.  Siswa mengeksplorasi
7.  Siswa mencoba
8.  Siswa berdiskusi
9.  Siswa menirukan gerak
10.  Siswa meniru bentuk
11.  Siswa mengumpulkan data melalui angket/questioner

Hasil-hasil kegiatan mengumpulkan informasi
1. Jumlah sumber yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi
2. Kualitas sumber yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi
3. Kelengkapan informasi yang dikumpulkan pada kegiatan mengumpulkan informasi
4. Validitas informasi yang dikumpulkan pada kegiatan mengumpulkan informasi
5.  Instrumen/alat yang digunakan pada kegiatan mengumpulkan informasi

Mengasosiasi /menalar /mengolah informasi (associating)
Mengasosiasi | mengolah informasi adalah tahap ke empat dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengasosiasi | mengolah informasi melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.


KEGIATAN MENGASOSIASI / MENALAR / MENGOLAH INFORMASI (ASSOCIATING)

1. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,
2. menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
3. mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan
4. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
5. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
6. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

MENGKOMUNIKASIKAN
Mengkomunikasikan adalah tahap ke lima dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengkomunikasikanmelatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kegiatan belajar yang dilakukan pada tahapan mengkomunikasikanadalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan lainnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Contoh kegiatan mengkomunikasikan

1. menyajikan laporan dalam bentuk bagan;
2. menyajikan laporan dalam bentuk diagram;
3. menyajikan laporan dalam bentuk grafik;
4. menyusun laporan tertulis; dan
5. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
6. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara grafis
7. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan pada media elektronik
8. menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara multi media

Seluruh kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik tersebut akan berjalan dengan baik dan kondusif melalui perencanaan pembelajaran yang cermat dan didampingi dengan pengelolaan kelas yang cermat pula. Karena itu sebelum melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan harus dipastikan juga rencana pengelolaan kelas.

mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan adalah penerapan pendekatan saintifik
Setelah membaca, merenungkan, membandingkan, mencoba, menerapkan pembelajaran dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan akhirnya saya bisa simpulkan bahwa pembelajaran tersebut adalah implementasi pembelajaran kurikulum 2013 dengan menerapkan pendekatan saintifik.
Beberapa minggu terakhir saya mengamati statistik dari posting mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan ini. Tampak dalam statistik tersebut masih banyak rekan yang sedang dalam proses mengadaptasi kurikulum 2013 SMK membaca dan mengakses posting mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mungkin sebagian rekan masih bertanya-tanya …. apa dan bagaimana pengalaman belajar pada pembelajaran berpusat pada siswa yang menerapkan pendekatan saintifik yang urutan prosesnya mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan itu? Inilah kesimpulan saya … mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan … adalah pendekatan saintifik seperti yang diharapkan Permendikbud yang mengatur implementasi kurikulum 2013 smk.

Memilih kegiatan mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan seperti yang telah diuraikan terdiri atas bermacam-macam kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang harus menjadi rangkaian yang tertata, teratur mengikuti prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran untuk siswa. Siswa harus diantarkan agar mampu membangun pengetahuan dalam dirinya melalui proses dari yang paling sederhana menuju yang paling kompleks.
Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan merupakan tahapan-tahapan dimana kegiatan-kegiatannya merupakan pengalaman yang harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki beraneka kemampuan mampu menalar dan memaknai pengalamannya menjadi pemahaman dan ilmu dalam dirinya nya. Karena itu penting bagi guru untuk mengelola pengalaman-pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswanya dalam urutan-urutan yang bisa diterima siswa.  Kegiatan belajar Mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan perlu disusun dengan mengacu prinsip:
1. kegiatan belajar disusun dari paling sederhana menuju yang kompleks
2. kegiatan belajar disusun dari yang nyata menuju yang abstrak

Kegiatan belajar siswa yang disusun memenuhi prinsip di atas harus ditemukan oleh seorang guru melalui proses mengkaji silabus.

UU dan Permen yang berkait dengan Kurikulum 2013

UU No 20 th 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional

Perpres No 2 th 2005 ttg Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019

PP No 19 th 2005 ttg Standar Nasional Pendidikan telah diubah dgn PP No 32 th 2013 dan PP No 13 th 2015

Permen 54 th 2013 ttg Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidi
Permen 64 th 2013 ttg Standar Isi
Permen 65 th 2013 ttg Standar Proses
Permen 66 th 2013 ttg Standar Penilaian
Permen 67 th 2013 ttg KD lamp; Struktur Kurikulum
Permen 67 th 2013 ttg KD lamp; Struktur Kurikulum SD
Permen 68 th 2013 ttg KD lamp; Struktur Kurikulum SMP
Permen 69 th 2013 ttg KD lamp; Struktur Kurikulum SMA
Permen 70 th 2013 ttg KD lamp; Struktur Kurikulum SMK
Permen 71 th 2013 ttg Buku Teks Pelajaran
Permen 97 th 2013 ttg Kriteria Kelulusan
Permen 81a th 2013 ttg Implementasi Kur 2013

Permen 57 th 2014 ttg Kurikulum 2013 SD/ MI
Permen 58 th 2014 ttg Kurikulum 2013 SMP/ MTs
Permen 59 th 2014 ttg Kurikulum 2013 SMA/ MA
Permen 61 th 2014 ttg KTSP
Permen 62 th 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler.
Permen 63 th 2014 ttg Kepramukaan
Permen 64 th 2014 ttg Peminatan
Permen 68 th 2014 ttg Peran Guru TIK dlm Kur 2013
Permen 74 th 2014 ttg Muatan Lokal Kurikulum 2013
Permen 103 th 2014 ttg Pembelajaran
Permen 104 th 2014 ttg Penilaian Hasil Belajar
Permen 111 th 2014 ttg Bimbingan dan Konseling
Permen 144 th 2014 ttg Kriteria Kelulusan
Permen 158 th 2014 ttg Penyelenggaraan SKS
Permen 159 th 2014 ttg Evaluasi Kurikulum
Permen 160 th 2014 ttg Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Permen 4 th 2015_ttg Ekuivalensi Kegiatan Guru Perubahan Kurikulum 2013 menjadi KTSP 2006

Permen 21 th 2015 ttg Pembiasaan Budi Pekerti

Rabu, 10 Juni 2015

BERTURUT-TURUT & BERUNTUN DIAKHIR TAHUN PELAJARAN.


Sepertinya baru saja wajah sekolah ditampar oleh perilaku anak-anak atas ketidak jujuran dalam pelaksanaan unas tahun ini, kekonyolan itu berlanjut lagi dengan perilaku pengeroyokan sesama temannya.
Belum hilang rasa itu, tetapi sudah dihinggapi lagi perilaku memalukan dengan mengambil barang yang bukan miliknya.....
Kelas 9, 8, 7....seolah lengkap sudah semua strata kelas yang ada. Tidak hanya dilakukan oleh siswa putra, siswi putripun ikut mewarnai perilaku memalukan almamater sekolah......sungguh keadaan yang ironis, miris memilukan.
Dalam waktu yang hampir bersamaan (hanya beda hari) diakhir penutupan tahun pelajaran sekolah.
Meski sudah diputuskan punishmen mengenai hal tersebut, apakah dapat menghapus coretan atas nama baik sekolah ?? Jawabannya tentu tidak....

Butuh waktu dan kerja keras untuk membangun sebuah kepercayaan masyarakat juga orang tua siswa mengenai apa yg sudah terlanjur terjadi.....

Hmmm....sungguh pekerjaan yang sangat berat, untuk kembali mewarnai sekolah yang sudah tercoreng oleh coretan "tinta ketidakpercayaan".....
Sudah tidak dapat lagi ditunda dengan keadaan seperti ini, keadaan sudah urgent dan segera butuh tindakan juga perubahan kearah yang lebih baik lagi.

Mari semua mengintrospeksi tentang apa yang sudah terjadi pada sekolah qta, tempat qta mencari nafkah dan bertemu saudara.......

" Hal lain" yang tidak kalah mengejutkan ternyata masih ada dan banyak terdapat disekolah qta. Sungguh diluar dugaan dari wajah anak-anak yang polos dan lugu, ketika mendapatkan informasi dari luar sana.......

Jumat, 15 Mei 2015

(belajar) MEMPUNYAI RASA BANGGA TERHADAP SEKOLAH

Melihat fenomena yang terjadi disekolah tercinta sungguh membuat miris....... nampaknya kedisiplinan, rasa hormat, tanggung jawab, dan masih banyak lagi kalau dijelaskan lebih rinci sangatlah banyak. Dibuktikan dengan pelanggaran yang hampir setiap hari bukannya semakin berkurang, tetapi malah menunjukkan trend kanaikan. Sungguh ironis, diusia sekolah yang semakin bertambah tetapi berbanding terbalik dengan prestasi yang didapat.
Sebenarnya sekolah masih mempunyai kebanggaan dan banyak yang bisa dibanggakan dari siswa

Kadang banyak pertanyaan yang muncul saat melihat keadaan sekolah seperti ini, apanya yang salah dengan semua ini.....siswanyakah, gurunyakah...atau sistemnya ??

Rutinitas kegiatan tanpa adanya inovasi, kreasi dari semua warga sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika beberapa faktor tersebut saling bersinergi....Insya Allah akan menjadi yang terbaik.