Kamis, 18 April 2013

SERASA JADI MILITER.......

HE...HE...HE...HE... ternyata bisa juga jadi "peTINGGI" militer.......
Lebih baik jadi sipil yang "MILITERIS" daripada militer yang "SIPILIS"....

Pura2 kenaikan pangkat.....

Pura2 menerima penghargaan...dihargai berapa ya....???

Ini lagi jadi apa ya.....kalo lihat seragamnya kira2 apa ??

Kalo ini kayaknya pura2 jadi Angkatan Udara kaleee....

Lha kalo yang ini jadi apa lagi.......

Selasa, 16 April 2013

MENIMBANG SMARTFREN ANDROMAX U vs LENOVO S880



Smartfren Android U vs Lenovo S880


Smartfren Andromax U


Spesifikasi Smartfren Andromax U :
Dual on EV-DO + GSM
CDMA 2000 1x EVDO Rev A 800/1900 Mhz + GSM GPRS
Android 4.0 Ice Cream Sandwich (upgradable to Android 4.1 – Jelly Bean)
Dual Core 1.2 Ghz Qualcomm Snapdragon MSM8625
GPU Adreno GPU 203
768 MB RAM
4.5” IPS Display with 540×960 pixels (256 ppi pixels density)
Micro SD Card Slot, up to 32 GB
Capacitive Multi-Touch Screen
Internal Storage 4GB
Li-Ion 1800 mAH batery
WiFi Hotspot Capability
Google Apps
Dual Camera: Back 8MP AF with LED Flash, Front 2MP

HARGANYA : Rp. 1.599.000

Lenovo S880

Spesifikasi Lengkap Lenovo S880 :
Jaringan 2G GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 – SIM 1 & SIM 2
        3G HSDPA 900 / 2100 – SIM 1 only
        4G -
Layar Tipe TFT capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran 480 x 800 pixels, 5.0 inches (~187 ppi pixel density)

Dimensi
Ukuran 142 x 78 x 9.9 mm (5.59 x 3.07 x 0.39 in)
Berat 196 g (6.91 oz)

Memori
    Internal         4 GB, 512 MB RAM
    External Slot Micro SD Card Up To 32GB

Kamera
Primer 5 MP, 2592 х 1944 pixels, autofocus
Sekunder VGA

Data 3G HSDPA, 7.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
EDGE Ya
GPRS Ya
WLAN Ya Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot
Bluetooth Ya v3.0 with A2DP, EDR
USB/Port microUSB v2.0

Fitur OS Android OS, v4.0 (Ice Cream Sandwich)
CPU 1 GHz Cortex-A9 – Chipset MTK 6575
Browser Ya HTML5
GPS Ya, with A-GPS
Messaging SMS (threaded view), MMS, Email, IM, Push Email
Java Ya Java MIDP emulator

Baterai Tipe Li-Ion 2250 mAh

HARGANYA : Rp 1.850.000

JADI, PILIH YANG MANA YA.............................

Minggu, 14 April 2013

THE IMPACT OF MODERATE AND HIGH INTENSITY TOTAL BODY FATIGUE ON PASSING ACCURACY IN EXPERT AND NOVICE BASKETBALL PLAYERS


ABSTRACT
Despite the acknowledged importance of fatigue on performance in sport, ecologically sound studies investigating fatigue and its effects on sport-specific skills are surprisingly rare. The aim of this study was to investigate the effect of moderate and high intensity total body fatigue on passing accuracy in expert and novice basketball players. Ten novice basketball players (age: 23.30 ± 1.05 yrs) and ten expert basketball players (age: 22.50 ± 0.41 yrs) volunteered to participate in the study. Both groups performed the modified AAHPERD Basketball Passing Test under three different testing conditions: rest, moderate intensity and high intensity total body fatigue. Fatigue intensity was established using a percentage of the maximal number of squat thrusts performed by the participant in one minute. ANOVA with repeated measures revealed a significant (F 2,36 = 5.252, p = 0.01) level of fatigue by level of skill interaction. On examination of the mean scores it is clear that following high intensity total body fatigue there is a significant detriment in the passing performance of both novice and expert basketball players when compared to their resting scores. Fundamentally however, the detrimental impact of fatigue on passing performance is not as steep in the expert players compared to the novice players. The results suggest that expert or skilled players are better able to cope with both moderate and high intensity fatigue conditions and maintain a higher level of performance when compared to novice players. The findings of this research therefore, suggest the need for trainers and conditioning coaches in basketball to include moderate, but particularly high intensity exercise into their skills sessions. This specific training may enable players at all levels of the game to better cope with the demands of the game on court and maintain a higher standard of play.

KEY WORDS: Squat thrusts, ecological validity, anaerobic

Sabtu, 13 April 2013

ID CARD UNAS DARI MASA KE MASA.......


Selalu ada perubahan design dan tema dalam pembuatannya......sebetulnya tergantung mood se...

ID CARD UNAS TAHUN 2010/ 2011

ID CARD UNAS TAHUN 2011/ 2012

Jumat, 12 April 2013

ID CARD UNAS 2013


Pada tahun ini ID Card untuk panitia dan pengawas UNAS Tahun Ajaran 2012-2013 di design dengan motif batik, memang pada moment kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.


Rencana ID Card UNAS 2013

Dari tiga design yang dibuat, pada akhirnya dipilih design yang terakhir yang digunakan sebagai ID Card untuk tahun ini. Dengan pertimbangan, sederhana dan terlihat bersih.


ID CARD 2013

Pekerjaan membuat design untuk ID card memang setiap tahun saya lakukan, sampai-sampai terasa bosan dan jenih saat mengerjakannya. Tetapi dari semua rasa bosan dan jenuh yang saya rasakan, terbayar saat ID card itu jadi. Memang kalo dinilai dengan uang, rasanya tidak sebanding dengan puyeng, bingung, harus buang waktu, dan lain-lain. Semua terkalahkan dengan satu kata, yaitu "PUAS"............
Tentunya, setiap tahun selalu dirubah dan berubah baik design dan komposisinya termasuk temanya.

Semoga pelaksanaan UNAS kali ini berjalan lancar dan sukses.......terutama kelulusan siswa yang diharapkan LULUS 100%....semoga.

Kamis, 11 April 2013

OVERTRAINING



Overtraining adalah suatu keadaan di mana porsi latihan terlalu berlebihan. Istilah lain dari overtraining adalah under-recovering, yang artinya sama, yaitu tidak memiliki waktu dan nutrisi yang cukup untuk pulih dari latihan.Overtraining merupakan kondisi dimana tubuh mengalami akumulasi stress akibat terlalu keras berlatih melebihi kemampuannya. Tubuh kemudian justru mengalami penurunan setelah melakukan olahraga atau latihan berat dalam jangka panjang.
Tanda-tanda overtraining:
1. Kemampuan berlatih yang justru menurun. Tubuh tidak punya cukup waktu untuk memulihkan diri ketika
    Anda berlatih terlalu sering dan terlalu keras.
2. Perubahan psikologis seperti mudah emosi, tersinggung, depresi, dan kurang konsentrasi merupakan
    gejala overtraining yang mudah dideteksi.
3. Penurunan selera makan, mudah letih, insomnia, badan terasa lebih ringkih, dan sakit kepala juga
    merupakan gejala bahwa Anda terlalu berlebihan saat berolahraga atau latihan berat.
4. Peningkatan detak jantung meski Anda dalam keadaan istirahat juga menjadi salah satu tanda yang harus
    diwaspadai karena overtraining.
5. Ketidakseimbangan pada hasil tes darah, misalnya terlihat saat Anda cedera dan sulit disembuhkan serta
    rasa nyeri yang tidak normal. Hal ini disebabkan karena kadar besi dalam darah, kadar kalsium dan
    fosfor, asam urat, cairan elektrolit, nitrogen dalam urin, serta kolesterol dan trigliserida menjadi tidak
    seimbang akibat overtraining.
6. Overtraining dapat meningkatkan produksi hormone kortisoldan menurunkan hormone testosterone yang
    selanjutnya menyebabkan penyusutan massa otot sehingga otot melemah atau mengkerut (muscle
    wasting).

Hal yang Harus Dilakukan Bila Merasakan Gejala Overtraining
       Hal pertama yang harus kita lakukan bila sudah terlanjur merasakan gejala-gejala overtraining tersebut adalah beristirahat. Berikanlah satu minggu penuh bagi tubuh kita untuk memulihkan diri. Penuhi pula asupan gizi yang dibutuhkannya. Makanan yang mengandung vitamin E dan C, serta makanan yang mengandung karoten, sangat dianjurkan untuk dimakan karena merupakan antioksidan. Antioksidan bekerja dengan menyeimbangkan radikal bebas sehingga sistem kekebalan tubuh dapat diperbaiki.

Penyebab Overtraining
Overtraining, disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1. Latihan terlalu sering dalam seminggu.
2. Terlalu banyak macam alat yang dipakai dalam 1 sesi, saran saya, cukup gunakan 4-5 alat saja untuk otot
    besarnya. Jangan semua alat dipakai dengan alasan variasi. Yang ada malah tubuh kita kecapaian.
3. Set yang terlalu banyak, bahkan ada yang berlatih sampai 2.5 jam, cukup 3-4 set setiap alat, tidak perlu
    sampai 10 set.
4. Mengangkat terlalu berat dalam periode waktu yang panjang.

Cara agar Tidak terjadi Overtraining
Beberapa cara yang bisa Anda gunakan supaya tidak overtraining adalah:
1. Mengatur pola latihan Anda, supaya jeda istirahatnya jelas, jangan dipaksa setiap hari berlatih kalau
    memang tidak mampu. Artikel mengenai ini sudah saya berikan sebelumnya.
2. Hindari latihan yang monoton, dan mulai tambahkan variasi ke dalam pola latihan Anda.
3. Jangan melakukan Failure Set di SETIAP SET selama latihan dan di SETIAP SESI latihan.
4. Tambahkan aktivitas lain seperti treadmill, sepeda, etc dalam pola latihan beban Anda.

Makanan yang Dapat Membantu Cepat Pulih Dari Overtraining
Ada 3 makanan yang dapat membantu Anda pulih lebih cepat dari overtraining:
1.  Daging
           Daging mengandung protein tinggi yang baik untuk mempercepat proses pemulihan Anda saat overtraining. Tubuh membutuhkan protein yang cukup untuk proses pembentukan otot, saat tubuh kekurangan protein, tubuh akan mengambilnya dari daging Anda, sehingga Anda akan merasa cepat lelah dan pegal-pegal. Cukupilah kebutuhan protein Anda saat berlatih, terutama saat berlatih untuk pembentukan otot. Anda bisa mendapatkan protein dari daging sapi, daging ayam dan telur. Jika Anda vegetarian Anda bisa mendapatkan protein dari kacang-kacangan seperti, kacang merah atau kedelai. Anda juga bisa menambahkan whey protein untuk memulihkan tubuh dari overtraining.

2. Buah-Buahan Dan Sayuran
            Selain kekurangan protein, overtraining juga bisa disebabkan kurangnya vitamin dan mineral dalam tubuh. Untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral saat overtraining, makanlah buah dan sayuran. Vitamin B banyak terdapat pada, biji-bijian, pisang, cabe keriting, dan kacang-kacangan. Vitamin B dalam tubuh membantu proses pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga membuat tubuh Anda mendapatkan pemulihan lebih cepat saat overtraining. Oleh karena itu, perbanyaklah makan buah-buahan dan sayuran saat Anda overtraining.

3. Susu
          Susu mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh seperti, karbohidrat, vitamin, mineral, dan juga protein. Karbohidrat dan protein diperlukan tubuh untuk mengembalikan energi dan mempercepat pemulihan saat overtraining. Protein dalam susu juga dapat mengganti bagian otot yang rusak saat berlatih, serta memproduksi hormon dan enzim dalam tubuh. Selain itu, susu juga kaya akan kalsium dan zat besi yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis, dan meningkatkan daya tahan tubuh.


TAKARAN OLAHRAGA YANG BENAR dan AMAN


Olahraga dan sejarah manusia Olahraga atau gerak badan sudah ada sejak manusia hidup, sebab yang dimaksud olahraga adalah menggerakan tubuh dalam jangka waktu tertentu. Manusia sejak zaman purba tentu sudah menggerakkan tangan dan kakinya agar hidupnya berkelanjutan. Mungkin berjalan atau berlari, menaiki bukit atau menuruni lembah melempar atau menangkap, memukul dan menangkis, mendayung, berenang, menyelam, mengangkat dan memikul barang.

Bagi pemeluk agama Islam olahraga sudah menjadi bagian dalam kesehariannya. Dalam melaksanakan ibadah shalat kita selalu melakukan berbagai gerakan tubuh yang dipadukan dengan berbagai sikap tubuh.

Gerak tubuh yang menyerupai gerakan senam yaitu berdiri, mengangkat tangan, membungkuk, duduk, sujud serta gerakan mengangkat badan setelah sujud sebagai gerakan menyerupai push-up.

Olahraga atau diterjemahkan sebagai aktifitas fisik mempunyai peran dalam mencegah timbulnya berbagai macam penyakit, sebagaimana dibuktikan pada berbagai penelitian sejak 40 tahun yang lalu. Seperti kita mengenal teori Natural Selection (seleksi alam) dari Darwin (1809-1882), Spencer (1852) dimasukan istilah Survival of the fittest intinya “yang hidup yang terkuat” artinya, apapun atau siapapun yang kuatlah yang akan bertahan hidup terhadap perubahan dan evolusi atau seleksi alam.

Kita juga bisa melihat penelitian yang dilakukan oleh Wihellmsem dkk (1975) selama 4 tahun dan Shaw L. (1981) dalam National Exercise and Heart Disease Program di Amerika Serikat selama 3 tahun, dimana kedua hasil tersebut menunjukan aktifitas fisik atau olahraga setelah terkena penyakit jantung memberi manfaat yang sama.

Dengan demikian saat ini olahraga tidak hanya bermanfaat bagi orang sehat agar terhindar dari penyakit, tetapi terbukti pula mempunyai efek yang baik bagi penderita penyakit. Olahraga akan segera memulihkan penderita penyakit yang menjalani perawatan agar mampu bekerja dan kembali menjadi manusia yang produktif.

Format olahraga/latihan

Olahraga untuk mencapai kesehatan tentu memerlukan takaran yang pas, sebab telah dipahami tidak semua olahraga akan memberikan efek yang positif. Olahraga mempunyai format, aturan atau pola. Bila diibaratkan dalam membuat pakaian, maka untuk merancang pakaian yang pas perlu dibuatkan pola yang disesuaikan dengan bentuk tubuh seseorang.

Secara garis besar format olahraga yang harus dipenuhi yaitu FIT. Kata FIT berarti segar atau bugar, disamping merupakan singkatan dari : F-Frekuensi, I-Intensitas dan T-Tempo.

Yang dimaksud frekuensi ialah berapa kali seminggu olahraga dilakukan agar memberi efek latihan. Berbagai penelitian menunjukan frekuensi latihan minimal 3 kali seminggu pada hari yang bergantian artinya selang  sehari. Ini dikarenakan bahwa tubuh memerlukan pemulihan selesai berolahraga sehingga otot dan persendian diberi kesempatan untuk memulihkan diri. Dahulu Cooper pernah menganjurkan untuk melakukan olahraga setiap hari, namun setelah ia melakukan pengamatan yang cukup lama ia kembali berkesimpulan bahwa olahraga 3 kali seminggu sudah cukup. Olahraga yang dilakukan melebihi 5 kali seminggu akan menimbulkan berbagai komplikasi baik secara psikologis maupun fisiologis.

Intensitas mengandung arti berat beban latihan yang diberikan tidak mengakibatkan efek yang membahayakan. Reaksi denyut jantung yang timbul dapat dipakai sebagai cerminan dari reaksi pembebanan. Beban yang dapat diterima oleh jantung berkisar antara 60-80% dari kekuatan maksimal jantung.

Beban seberat itu dijabarkan dengan denyut jantung antara 70-85% dari denyut jantung maksimal. Dengan demikian olahraga sudah cukup memperbaiki atau meningkatkan kemampuan jantung bila diberi beban seperti diuraikan diatas. Bila latihan dilakukan sampai denyut jantung maksimal akan meyebabkan kelelahan dan membahayakan. Sebaliknya jika latihan dibawah 70% maka efek latihan sangat sedikit atau kurang bermanfaat bagi jantung khususnya bagi orang sehat. Namun lain halnya bagi penderita jantung yang mengalami gangguan fungsi pada otot jantung; kemampuan pompa jantung menurun, maka sudah dapat dipahami jantung tidak dapat dipaksakan untuk memompa darah dengan kekuatan penuh. Sehingga latihan yang biasanya dilakukan dengan sistim interval mengingat beban latihan yang relatif rendah yaitu berkisar antara 60-70% dari kemampuan maksimalnya.

Tempo latihan mengandung arti jangka waktu atau lamanya latihan yang diberikan agar memberikan manfaat. Penelitian-penelitian menunjukan, lama latihan antara 20-30 menit sudah cukup memberikan kenaikan kemampuan sebanyak 35% bila dilakukan 3 kali dalam semimggu dalam jangka waktu satu setengah bulan. Maka latihan-latihan yang serupa selama 6 bulan akan menghasilkan peningkatan kemampuan sampai optimal. Makin lama seorang berlatih pada dosis latihan yang dianjurkan berarti makin tahan jantungnnya. Makin lama latihan berarti semakin banyak darah yang dialirkan, semakin banyak pula oksigen yang dipakai atau didistribusikan keseluruh tubuh. Latihan yang dilakukan 30 menit akan memberikan efek gkita, disatu pihak akan meningkatkan aliran darah, dilain pihak akan membantu memecahkan metabolisme lemak dan kolesterol.


Prinsip olahraga /latihan

Dalam berolahraga ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipenuhi, antara lain:
1. Periode pemanasan. Pemanasan merupakan upaya tubuh untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan
    sirkulasi secara bertahap, sekaligus meminimalkan utang oksigen dan pembentukan asam laktat. Dari
    segi sistem gerak pemanasan bertujuan mencegah timbulnya cedera.
2. Periode latihan. Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan diatas yaitu mengenai frekuensi, intensitas
    dan tempo latihan.
3. Pendinginan. Pada periode pendinginan tekanan darah harus diusahakan berangsur-angsur turun
    kembali, tidak menurun drastis apalagi melampaui tekanan darah/denyut jantung sebelum latihan.
    Pengurangan aliran harus diantisipasi oleh otot yang tadinya bergerak. Tahanan tepi yang tadinya
    menurun sekarang berangsur meningkat, hal ini dimaksud jangan sampai aliran darah turun secara
    drastis. Dan tindakan yang benar adalah teruskan dahulu gerakan latihan terakhir, lalu kurangi secara
     berangsur-angsur setelah itu baru berhenti.


Perlunya pengukuran kemampuan

Dari kepustakaan dan penelitian diluar maupun di dalam negri, sudah diketahui bahwa manusia mempunyai keterbatasan karena faktor umur, jenis kelamin, tingkat kesehatan atau kebiasaan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sangat wajar bila kemampuan setiap orang berbeda.

Rasanya tepat sekali jika sebelum melakukan olahraga diuji dan ditakar terlebih dahulu kemampuannya. Dengan mengetahui kemampuan orang tersebut maka program yang diberikan akan tepat dan sesuai dengan kemampuan jantung dan dapat menghasilkan manfaat dan terhindar dari efek yang membahayakan.

Kapan menghentikan latihan

Latihan harus dihentikan jika terjadi hal-hal seperti dibawah ini:
1. Bila timbul nyeri dada (angina). Hal ini diakibatkan karena nyeri yang diakibatkan jantung kekurangan
    darah. Jika hal ini terjadi maka kurangilah beban latihan
2. Bila timbul sesak nafas. Ini merupakan pertkita bahwa beban latihan terlalu berat dan jantung akan
    terlampaui kemampuannya, untuk itu segeralah akhiri latihan dan biasanya keluhan akan berangsur
    pulih.
3. Bila timbul pusing kepala. Ini dikarenakan adanya peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi yang
    disebabkan beban latihan melampaui kemampuan jantung, untuk itu segera hentikan latihan.

Bila denyut nadi telah tercapai. Tentu saja bila latihan kita tercapai dan jangka waktu telah habis